Botol-botol bekas parfum yang berbentuk cantik dapat dimanfaatkan sebagai penghias ruangan. Caranya, bersihkan botol, kemudian isi kembali dengan pelembut atau pengharum ruangan yang di potong kecil-kecil. Biarkan botol terbuka dan susun botol-botol mungil tersebut dalam wadah yang cantik. Hanya saja, paling tidak selama satu bulan sekali Anda harus menggantinya agar bau yang dihasilkan tetap segar. Selamat mencoba!
wah hebat seali ternyta ya barang yang tadinya hanya akan jadi sampah ternyata masih bisa berguna lagi………
- Jangan Buang Gelas Retak
Gelas yang retak tidak layak digunakan untuk minum. Akan tetapi, jangan lekas dibuang. Dengan sentuhan cat pada gelas, dapat dimanfaatkan untuk wadah alat tulis atau alat-alat yang lainnya. Cara yang lebih mudah dengan menempelkan stiker yang menarik sesuai keinginan. Selamat mencoba!
- Manfaat Lain Sabun Sulfur
Sabun yang mengandung sulfur atau belerang banyak digunakan sebagai sabun kecantikan yang bisa membuat kulit menjadi lebih putih dan mengobati beberapa penyakit kulit. Namun, jika sudah mengecil jangan dulu dibuang, manfaatkan sebagai sabun pencuci sink, wastafel, dan lantai kamar mandi. Kandungan sulfur dalam sabun ternyata mampu melibas kotoran dan noda yang menempel.
- Lampion dari Kaleng Bekas
Kaleng bekas makanan ringan ternyata dapat digunakan sebagai lampion. Caranya, buang label kaleng, kemudian lubangi sesuai pola yang diinginkan. Setelah itu, tempatkan Win di tengah kaleng. Lampion dari kaleng bekas dapat dimanfaatkan untuk acara-acara diluar ruangan, misalnya pesta kebun.
- Memanfaatkan Payung Rusak
Payung yang rusak sebaiknya jangan lekas dibuang atau dijual ke tukang besi. Manfaatkan payung rusak tersebut untuk menjemur pakaian bayi. Caranya, buang semua bahan perasut yang menyelubungi rangka payung. Gantungkan payung dengan posisi terbalik. Nah pakaian bayi pun sudah bisa dijemur.
- Memanfaatkan Limbah Kayu
Limbah potongan kayu mirip buah yang diparut kasar. Limbah ini biasanya banyak terdapat di tukang kayu dan sering dibuang begitu saja. Padahal limbah ini memiliki manfaat sebagai bahan dasar kerajinan untuk menghias rumah. Salah satu contoh, rekatkan limbah kayu tersebut ke karton yang sudah Anda bentuk menjadi bingkai menggunakan lem kayu, sehingga menjadi sebuah bingkai yang cantik.
- Memanfaatkan Stik Sisa Es Krim
Jika anak Kita gemar makan es krim, terutama es krim stik, kayunya dapat dimanfaatkan untuk membentuk keranjang buah, tempat tisu, tempat dudukan telepon genggam atau figura foto. Caranya cukup mudah. Stik es krim disusun sedemikian rupa, kemudian dilem dengan menggunakan lem kayu. Kreasikan sesuai bentuk yang diinginkan.
- Manfaatkan Mozaik Keramik Pecah untuk Lantai
Barang yang pecah dan terlihat tidak berguna memiliki kegunaan lain dan keunggulannya sendiri. Jika digunakan dengan kreatif pada lantai atau dinding rumah, akan dihasilkan kesan mozaik yang cukup menawan. Keramik yang digunakan dari bekas bangunan dan keramik baru yang mengalami ‘kecelakaan’. Warna-warna yang berlainan dari keramik-keramik ini justru bisa menjadi daya tarik utama yang elok dipandang.
Nah yang ini namanya Koran bekas, daripada kita jual hasil kumpulan Koran yang sudah kita baca tersebut mendingan kita manfaatkan untuk membuat sesuatu yang lebih unik. Tentunya dengan sentuhan kreatifitas anda. Koran bekas ini dapat anda pilin dan anyam dengan rapi untuk menghasilkan aneka produk unik seperti Pigura Foto, Vas bunga, tempat Koran, tempat tissue. Pengalaman saya pribadi, saya pernah membuat kertas Koran bekas untuk membuat kotak tissue. Caranya memang agak sedikit repot dan membutuhkan kesabaran. Karena mekanismenya. Kertas Koran tersebut harus kita jadikan sebagai bubur kertas terlebih dahulu, baru kemudian di cetak sesuai keinginan, untuk daya tahan dapat ditambahkan lem kertas pada saat perendaman kertas Koran bekas. Untuk hasil maksimal bisa anda gunakan pernis, agar didapatkan hasil yang maksimal. Beberapa produsen barang dari Koran bekas telah mengekspor produknya ke luar negeri.
Barang bekas dari botol atau kaleng bekas juga dapat disulap menjadi barang-barang yang indah. Saya pernah melihat disebuah situs di internet, seorang merubah botol-botol bekas menjadi sebuah media lukisan yang unik dan menarik. Bahkan berhasil menembus pasar mancanegara. Keterampilan melukis botol membutuhkan kemauan dan kreatifitas. Caranya cukup mudah, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat pola menggunakan tinta khusus utnuk bahan dasar kaca atau beling. Setelah itu dilakukan pewarnaan sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Anda dapat membeli bahan-bahan untuk melukis botol tersebut di toko barang keterampilan dan kerajinan. Selain botol-botol bekas, kaleng bekas juga dapat disulap menjadi berbagai wadah berguna misalnya celengan dan tempat pensil. Cara membuatnyapun cukup mudah, tergantung bagaimana kreatifitas anda bekerja.
Nah sebenarnya masih banyak lagi barang bekas yang bisa kita jadikan sebagai produk yang unik dan menarik, tapi gak akan mungkin kita bahas semuanya dalam postingan ini, tentunya akan memakan banyak space. Tapi intinya adalah, segala sesuatu yang memiliki nilai potensial dari sebuah produk bekas adalah timbulnya rasa kreatifitas yang tinggi terhadap barang bekas tersebut. Nah tipsnya adalah ciptakan keunikan dari produk ciptaan anda tersebut, semakin unik dan rumit pembuatannya bisa semakin tinggi harga jualnya. Semoga dapat inspirasi.
Ban bekas ini memang banyak sekali kita jumpai di tempat-tempat penambalan ban, dan tak jarang pula banyak ban bekas yang digunakan sebagai bahan untuk menunjukkan expresi dan ungkapan masa yang sedang berunjuk rasa. Hmmm.. kan saying, dari pada dibakar hanya menimbulkan polusi udara, mendingan kita manfaatin buat sesuatu yang lebih bermanfaat lagi toh?
Saya gak akan membahas bagaimana cara membuat ban bekas ini menjadi lebih berguna. Tapi berdasarkan pengamatan saya, ban bekas ini dapat dimanfaatkan menjadi produk yang sangat bermutu. Seperti Pot bunga, Kursi, Meja. Alat yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut pun terbilang cukup sederhana. Yaitu pisau dan gunting yang tajam. Alat tersebut digunakan untuk memotong ban-ban bekas tersebut. Setelah itu, potongan tadi di anyam untuk dijadikan seperangkat meja dan kursi taman. Hmm kreatif bukan. Di pekanbaru Riau, tepatnya ada seorang bapak yang bisa merubah sebuah ban mobil bekas menjadi sebuah sofa yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Harganya untuk satu set sofa bisa mencapai 3 jutaan., unik bukan?
Produk meja dan kursi dari ban bekas ini ternyata diminati banyak konsumen. Karena relative murah dan awet. Selain itu tampilan yang unik juuga menjadi nilai jual tersendiri.
Membuat appetite alterntif adalah sebuah bukuyang di tulis oleh M. Syariful Banun, dkk denganjudul simsalabim! Daunpun jadi uang dan di terbitkan Lintang Aksara tersebut mengulas bagaimana memanfaatkan barang bekas dalamhal ini sampah daun untuk di jadikan sebuah appetite yang dahsyat dan tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupankita, sekaligus menjauhkan masyarakat dari intaian penyakit yang di timbulkanya. Dan mempunyai nilai ekonomis yang begitu tinggi sehingga bisa untuk mengepulkan dapur rumah tangga seseorang.
Banyak orang berpandangan bahwa sampah merupakan produk terakhir setelah dimanfaatkan. Banyak orang mengira sampah merupakan hal kotor yang tak berguna. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua sampah itu tidakbisadipergunakan. Kalau kita mengatakan bahwa sampah itu sudah tidak berguna, berarti dia telah lupa mengenai segala sesuatu ciptaan Tuhan didunia ini tidakada yang sia-sia termasuk sampah.
Sebab, apabila sampah dibiarkan menumpuk dan menyumbat saluran-saluran sungai, maka bencanalah yang akan terjadi. Akibatnya banjir ada dimana-mana. Penyakitpun mulai merebak di berbagai sisi masyarakat. Terutama mereka yang tinggal disekitar pembuangan sampah akhir. Mereka tidak lagi menghirup udara segar. Udara sudah terkena polusi yang begitu simultan. Upaya penyadaran masyarakat perlu ditingkatkan. Salah satu alternatif untuk mencegah penumpukan sampah, yakni dengan mendaur ulang fungsi sampah.
Buku bertajuk “Simsalabim! Daun Pun Jadi Uang”, karya M. Syarif Banunmerupakan karya yang sangat luar biasa. Daribuku ini kita akan lebih tahu bagaimana upaya pemanfaatan sampah. Buku ini berupaya menggugah pembaca mengenai pengolahan bioprospekting tanaman. Sampah daun(biorefuse prospecting), dapat kita manfaatkan menjadi berbagai energi alternatif.Dari pengolahan ini kita dapat menambah nilai perekonomian dan memberikan solusi padakrisisenergi mendatang.
Akhir-akhir ini, persediaan sumber daya alam semakin menipis. Selain itu, alamjuga semakin rusak lingkungannya. Maka, kahadiran buku ini perlu disambutdengan mesra. Membaca buku ini, kita seolah berada dialam bawah sadar. Mungkin kita akan berpikiran, apa mungkin sampah itu bisadijadikan sumberenergi alternatif? Bukankah sampah itu bak pepatah “Habis manis sepah dibuang?”. Kalau sudah tidak manis otomatis dibuang.
Argumen seperti itu bisa ditepis dengan hadirnya buku ini. Buku ini secara tidak langsung telah menyumbangkan pengetahuan kita mengenai pengelolaan sampah. Volume sampah berbanding lurus dan sejajar dengan tingkat konsumtifmanusia terhadap suatu produk. Sampah merupakan salah satu konsekuensi adanya aktivitas manusia. Ketika manusia beraktivitas, maka dia tak luput meninggalkan sampah.
Dari data peningkatan sampah produksi, rata-rata setiap hari manusiamenghasilkan sampah sekitar 900 gram. Masalah sampah yang begitu banyaknya menjadikan complaint tersendiri dalam pengumpulan, penumpukan, penanganan, dan pemanfaatan sampah. Problem sampah ini merupakan complaint serius. Untuk itu, perlu adanya penanganan yang serius pula.
Pengelolaan sampah harus melibatkan banyak kalangan. Dengan adanya penanganan ini diharapkan jugamampumenjadi solusi yang integratif. Penanganan sampah ini harus dimulai dari diri sendiri kemudian melebar ke masyarakat luas. Kita harus mulai berpikir dari diri sendiri terlebih dahulu baru kemudian berpikir secara luas.
Selama ini pengelolaan sampah diperkotaan terdapat 11% sampah diangkut, 63% sampah ditimbun/dibakar, 6% sampah dikompos, dan 19% sampah dibuang disungai atau sembarang tempat. Dalam manajemen pengelolaan sampah, pemilahan sampah merupakan tahap awal yang harus dilalui. Pemilahan ini ada berbagai macam bentuk. Baik pemilahan sampah berdasarkan sumber penghasil sampah, berdasarkan jenis, dan banyak kriteria lainnya.
Penelitian Program Study Ilmu Lingkungan UI (2004), menunjukkan bahwa setengah dari sampah organik didaur ulang menjadi kompos, maka pengurangan volume sampah bisa mencapai 32,5% dari sum keseluruhan sampah. Sisa selanjutnya dipadatkan dan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di TPA ini kemudian sampah ditimbun dan ditutup dengan tanah. Metode ini kemudian dikenal dengan spotless landfill.
Metode ini bertujuan menghilangkan polusi udara. Selain itu, sampah dapat dimasukkan ke insenerator untuk dibakar dan dikonversi menjadienergi listrik. Namun, perlu adanya pengontrolan gas pembuangan dari proses pembakaran. Ini dimaksudkan untuk meminimalisir pencemaran udara. Jika pengelolaan inidilakukan secara simultan, maka sudah tidak ada lagi complaint sampah.
Sampah daun dapat berpotensi sebagai bahan bakar masadepan. Sampahdaun bisa dijadikansebagai komponen utama pengelolaan bahan bakar. Sampah daun ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bioetanol, biogas, bioarang, dan syngas. Teknologi sampah daun ini bertujuan mengatasi beranekaragamnya sampah daun. Dengan teknologi kita akan mampu mangubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Teknologi merupakan penentu kebudayaan yang dapat memengaruhi manusiadan lingkungan. Berbekal keterampilan teknologi ini, manusia akan memanfatkan sumber daya alam dengan semaksimal mungkin. Dengan teknologi itulah yang kemudian bisa menyulap daun menjadi uang. Maksudnya dengan mengolah sampah daun dijadikan bahan bakar yang lebih berguna dan memiliki nilai jual tinggi. Secara tidak langsung ini telah menyelamatkan nasib kodisi finansial kita. Berpandai-pandailah kita dalam memanfaatkan sampah menjadi yang lebihberguna
Adakalanya keterbatasan memberikan ruang bagi lahirnya sebuah kreativitas. Seperti pada penggunaan kembali barang-barang yang telah tak terpakai dalam rumah tinggal, sebuah kreativitas dapat menuntun kita untuk memanfaatkan barang-barang tersebut sebagai fungsi yang baru.
Dalam prinsip daur ulang, selain dikenal istilah recycle atau daur ulang,juga dikenal istilah reuse. Prinsip reuse ini berarti menggunakan kembali barang yang sudah pernah dipakai untuk kebutuhan atau fungsi yang lain. Dengan tidak memproduksi barang baru, prinsip reuse ini memberikan kontribusi bagi lingkungan dengan menghemat energi yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang.
Reuse dalam sebuah hunian dapat berupa pemakaian kembali material konstruksi, seperti pecahan batako, maupun penggunaan komponen arsitektural seperti pintu, kusen, dan sebagainya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika untuk materi sifat-sifat bangun ruang, dengan memanfaatkan barang-barang bekas kemasan sebagai media pembelajaran. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN Bocek 02 Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Dengan jumlah murid 30 siswa dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali putaran atau dua kali siklus. Dalam setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan kegiatan observasi, serta kegiatan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data diskriptif kuantitatif dan analisis diskriptif kualitatif. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa benda-benda yang ada di sekitar siswa dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun ruang. Dalam kegiatan pembelajaran siswa melakukan kegiatan bersama kelompok untuk menemukan sendiri sifat-sifat bangun ruang. Berdasarkan tabel yang terlampir peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat dari pre test, ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II. Pada tes awal rata-rata yang diperoleh siswa 41,3 dan terdapat 13,3 % siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Pada hasil pembelajaran siklus I rata-rata yang diperoleh siswa 63,7 dan terdapat 50 % siswa mengalami ketuntasan belajar. Pada hasil pembelajaran siklus II rata-rata yang diperoleh siswa 79,7 dan terdapat 83,3 % siswa mengalami ketuntasan belajar. Ini berarti hasil pembelajaran meningkat 70% dari tes awal sampai pos test siklus II dan telah memenuhi ketentuan dari penelitian ini yaitu lebih 80% siswa mengalami ketuntasan belajar. Dengan demikian, pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas sebagai media pembelajaran dapat berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat bangun ruang. Pembelajaran dengan menggunakan media barang-barang bekas dapat meningkatakan keaktifan dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Abstrak Tujuan umum kegiatan PPM ini adalah Setelah selesai pelatihan ini para peserta diharapkan mampu mempraktikkan pengetahuan dan kemampuannya dalam pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran ekonomi sebagai strategi menumbuhkan jiwa wirausaha pada guru dan siswa. Adapun Tujuan Khusus: a. Memberikan pelatihan pada guru ekonomi mengenai pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran ekonomi b. Memberikan bekal dan kemampuan dalam merancang pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran ekonomi c. Memberikan bekal dan kemampuan dalam pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran ekonomi yang merupakan strategi menumbuhkan jiwa wirausaha pada guru dan siswa Metode kegiatan PPM yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut adalah Ceramah, Simulasi, dan Penugasan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan PPM ini adalah: a. Sebagian besar peserta memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan pelatihan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasi observasi sebagian besar (95%) guru serius dan antusias. b. Dilihat dari tingkat pemahaman terhadap materi pelatihan menunjukkan bahwa 100% peserta paham dalam materi pelatihan. Hal ini nampak pada saat diberi tugas merancang barang bekas dari 7 kelompok, 100% berhasil mengembangkan media barang bekas. Pemahaman dan penguasaan guru-guru terhadap materi pelatihan, walaupun ada sebesar 2 kelompok yang media yang dikembangkan tidak layak jual. c. Dilihat dari Kemampuan pengembangkan RPP dengan menggunakan media barang bekas menunjukkan bahwa dari 7 kelompok ada, 6 kelompok yang mengumpulkan RPP ada 6, 1 kelompok tidak mengumpulkan . d. Dilihat dari kemampuan menerapkan di dalam kelas praktek pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran ada 6 kelompok yang mengumpulkan. e. Dilihat dari jiwa wirausaha menunjukkan bahwa semua peserta nampak antusias untuk berlatih menjual hasil produksi yang terbuat dari barang bekas yang telah dikembangkan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan kemampuan guru untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam hal pemanfaatan dan pengembangan barang bekas sebagai media pembelajaran ekonomi di kelas, disamping guru dapat melakukan penyegaran-penyegaran ide dan gagasan-gagasan baru dalam pembelajaran. Diharapkan pada tahun anggaran yang akan datang LPM masih memfasilitas kegiatan PPM serupa dengan khalayak sasaran yang lebih luas, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran dapat dirasakan oleh lebih banyak sekolah dan para peserta didik. Kata-kata kunci: Barang bekas, media pembelajaran ekonomi, jiwa wirausaha
Peningkatan jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat Indonesia menyebabkan standar kehidupan juga meningkat yang berarti juga peningkatan penggunaan produk konsumsi. Namun, di sisi lain, timbul eksternalitas negatif berupa peningkatan sampah yang merupakan akibat dari peningkatan jumlah produk yang dipakai masyarakat. Dengan cara memanfaatkan barang – barang bekas sebagai sarana yang dapat berguna dan bermanfaat untuk keperluan sehari-hari seperti hiasan , aksesoris , kerajinan dan juga dapat membantu perekonomian masyarakat. Semua bertujuan untuk menemukan alternatif lain dalam mengelola sampah, menjelaskan peran ekonomi kreatif dalam pembangunan ekonomi Indonesia, dan untuk melihat potensi penggunaan sampah dalam pengembangan ekonomi Indonesia Pemanasan global merupakan ancaman bagi seluruh dunia, yang salah satunya disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat plastik.
Adakalanya untuk design interior anda tidak membutuhkan bahan yang serba baru. Jika ada bahan yang masih layak pakai kenapa tidak dimanfaatkan? Cobalah ubah bahan-bahan bekas tersebut menjadi bahan baku bentuk-bentuk aksesoris interior desainyang baru. Misalnya coba manfaatkan kain gorden lama anda yang sudah tidak terpakai menjadi bahan baku design artuntuk membuat taplak meja makan atau taplak meja sofa di ruang tamu atau ruang keluarga. Untuk meningkatkan kualitas dan penampilan design art, anggarkan dana anda untuk membayar tukang jahit yang mahir dan terlatih. Tukang jahit atau siapapun yang mampu merubah bahan-bahan lama menjadi barang yang baru untuk design interior anda, aksesoris interior desain dengan fungsi yang baru, bentuk dan motif desain artyang baru, dan tentunya kualitas pekerjaan yang baik, rapih dan presisi pantas untuk anda beri reward yang setimpal (saya tidak menganjurkan anda membayar dengan murah yah).
Selain itu anda juga bisa menggunakan bahan-bahan sisa yang ada sebagai design artuntuk meningkatkan penampilan furniture anda, jika sofa anda sudah mulai tampak usang dan membosankan, tidak perlu ganti sofa yang baru.. Gunakan bekas kain dari gorden atau bedcover yang sudah tidak terpakai untuk membuat slipcover atau table skirt. Selanjutnya anda bisa menggunakan slipcover untuk merubah penampilan sofa dan table skirt untuk melapisi meja anda agar tampil beda dari sebelumnya. Tapi pastikan pemilihan warnanya, usahakan sesuaikan warna bahanslipcover dan table skirt serasi dengan warna elemen interior yang lain, misalnya warna dinding.Karya anda akan sebagus interior designer Indonesia atau interior designer tangerang.
Kesenian dari barang bekas adalah salah satu jenis hasil karya seni oleh individu ataupun kelompok di mana bahan - bahannya terdiri dari barang-barang bekas[1]. Kesenian barang bekas pertama kali dikenalkan oleh Wensislaus Makur, seorang kelahiran Flores[1]. Beliau merupakan bekas buruh bangunan di Bali[1]. Wensislaus Makur membuat tas unik dari limbahkarung plastik beras, sampai menembuspasarkonsumen di Eropa[1].
Barang-barang bekas yang dijadikan karya seni ini adalah bentuk pemanfaatan, penghematan, dan gerakan untuk menjaga lingkungan[2]. Banyak orang yang sering membuang barang-barang bekas ke tempat sampah, padahal sebagian masih dapat dimanfaatkan. Barang-barang ini sebenarnya layak untuk orang lain, oleh sebab itu kita harus jeli memanfaatkan barang tersebut[2]. Pemanfaatan barang bekas perlu dilakukan karena selain untuk menghemat,kita juga telah turut menjaga lingkungan[2].
Tak ada rotan, akarpun jadi, begitulah bunyi salah satu peribahasa Indonesia yang mengandung makna dalam keadaan terpaksa, kita haruskreatif untuk bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan menggunakan alat atau cara - cara yang tidak biasa[3]. Peribahasaini tepat digunakan untuk kesenian dari barang bekas, karena barang yang unik itu tidak hanya dibuat dengan menggunakan bahan danteknologi yang tinggi, tetapi kita bisa memanfaatkan barang bekas dengan cara yang sangat sederhana[3]. Beberapa contoh barang bekas yang ada di sekitar kita, seperti [plastik]], bungkus sabun, bungkusan permen, kardus bekas, kertas bekas atau koran bekas, gelas retak, gelas plastik, sedotan minuman, benang, boneka, celengan, kaleng bekas, kapas dapat dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika[3].
Melihat Pemanfaatan Barang Bekas oleh Kaum Wanita dalam Menyambut HUT Kartini
Dalam rangka memperingati HUT Kartini 21 April mendatang, Pemkab Kobar dan organisasi kewanitaan di Kobar menyelenggarakan berbagai lomba yang khusus melibatkan kaum perempuan. Salah satunya lomba pemanfaatan barang-barang bekas yang dipermak menjadi barang-barang antik dan bermanfaat.
Pusat rangkaian kegiatan menyambut HUT Kartini ke-131 diselenggarakan di aula gedung Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kobar. Mulai dari lomba cerdas cermat, lomba busana anak-anak, dan lomba membuat kerajinan tangan yang semua bahannya diolah dari barang-barang bekas menjadi barang-barang yang bermanfaat dan indah.
Kegiatan lomba yang satu ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tidak semua barang bekas harus dibuang sia-sia tanpa makna yang berarti. Hal ini tentu akan memberikan pelajaran bagi masyarakat tentang arti kreatifitas dan kerajinan. Bahwa sesuatu benda yang berharga dan menarik tidak mesti harus merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah atau bahkan jutaan untuk membeli atau membuat, tetapi dengan bahan-bahan bekas tanpa mengeluarkan banyak rupiah sudah mampu membuat barang atau benda-benda yang sangat menarik.
Hal itu dapat dibuktikan oleh kaum ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi wanita Kabupaten Kotawaringin Barat. Dari 13 kelompok yang bertanding adu kreatifitas memanfaatkan barang-barang tersebut diantara mereka saling berkompetisi dan berpacu untuk menjadi yang terbaik.
Berdasarkan pantauan Radar Sampit di lapangan barang-barang bekas yang digunakan terdiri dari banyak hal, baik dari kaleng-kaleng bekas, kardus, serta botol air mineral dan lain sebagainya. Dengan berbekal peralatan dan bahan yang sangat sederhana mereka mampu membuat berbagai bentuk benda antik dan indah dipandang. Tak hanya itu benda yang sudah jadi tersebut juga dapat dimanfaatkan seperti tempat pensil atau polpen yang terbuat dari barang bekas juga.
Salah seorang dewan juri Alwan, kepada Radar Sampit terkait lomba tersebut menjelaskan ada banyak hal yang dapat menentukan peserta akan meraih gelar juara yang pertama sisi penilaian meliputi pemilahan bahan. “Bahan-bahan yang digunakan harus benar-benar barang bekas, semakin banyak barang bekas digunakan makan akan semakin tinggi nilai yang didapat,” bebernya.
Kemudian tahap penilaian selanjutnya terkait kreafitas, maksudnya semakin rumit bentuk benda yang dibuat oleh peserta akan semakin mempunyai nilai tinggi dibandingkan dengan benda yang pembuatannya simple.
Kemudian, lanjut pria berwajah tampan ini, untuk finishingnya terdapat pada benda yang dibuat tersebut sesuai dengan fungsi atau bermanfaat, seperti tempat foto atau lain sebagainya yang mempunyai manfaat, kemudian keindahan dan kenyamanan ketika kita memandang hasi kreatifitas tersebut tentunya juga akan menambah nilai tersendiri.
Ketua panitia hari kartini didampingi bidang lomba Ibu Chairil Anwar dan Ibu Zulkarnain mengungkapkan rangkaian kegiatan peringatan hari kartini sudah berlangsung beberapa hari yang lalu, terakhir puncak pelaksanaan kegiatan hari Kartini ini adalah pada tanggal 21 April mendatang.
“Banyak, sekali kegiatan yang kami gelar seperti bazaar, lomba cerdas cermat, lomba pemanfaatan barang bekas seperti yang kita lihat hari ini dan lain sebagainya. Kemudian dalam rangkaian kegiatan kita juga akan melaksanakan ziarah ke makam pahlawan untuk mengenang para pendahulu kita. Disana kita akan mengirimkan doa dan melakukan tabur bunga,” ucapnya dibincangi di sela kegiatan sabtu (17/4) kemarin. (Sumber: Radar Sampit, 19 April 2010)
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga.Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat.Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak.Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak (wikipedia).
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yitu fase padat, cair, ataugas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi).
Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan.Sedangkan berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu 1)sampah organik atau sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya daun-daunan, sayuran, sampah dapur dll,2)sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai (undegradable) contohnya plastik, botol, kaleng dll.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya.Hal ini lah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota.
Besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tersebut akan menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung maupun tidak langsung bagi penduduk kota apalagi daerah di sekitar tempat penumumpukan.Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai.
Selain penumpukan di tempat pembuangan sementra (TPS), sampah pun akan semakin meningkat jumlah nya di tempat pembuangan akhir (TPA).Dengan semakin bertumpuknya sampah di TPA-TPA, akan lebih berpeluang menimbulkan bencana seperti yang terjadi di salah satu TPA yang ada di Bandung beberapa tahun lalu.Bencana longsong yang terjadi di TPA tersebut terjadi karena adanya akumulasi panas dalam tumpukan sampah yang pada akhirnya menimbulkan ledakan yang sangat hebat.Karena ledakan inilah maka sampah-sampah tersebut longsor dan menimbun puluhan rumah serta pemiliknya.Tak kurang dari 100 orang meninggal karena peristiwa ini.Dari kejadian tersebut kita harus berfikir keras bagaimana agar bencana serupa tidak trjadi di TPA-TPA yang lainnya.
Selain dampak yang telah disebutkan tadi, secara tidak langsung sampah yang menumpuk akan berpengaruh pada perubahan iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih dikenal dengan istilah pemanasan global.Seperti yang telah kita ketahui bahwa pemanasan global terjadi akibat adanya peningkatan gas-gas rumah kaca seperti uap air, karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O).Dari tumpukan sampah ini akan dihasilkan ber ton-ton gas karbondioksida (CO2) dan metana (CH4).Gas metana (CH4) dapat dirubah menjadi sumber energi yang akhirnya bisa bermanfaat bagi manusia.Sedangkan untuk gas karbondioksida (CO2), sampai saat ini belum ada pemanfaatan yang signifikan.
Akan tetapi proses perubahan gas metana (CH4) menjadi energi tetap saja menghadapi kendala diantaranya adalah kurangnya prospek dari segi ekonomi, yang akhirnya membuat perkembangannya masih tetap jalan ditempat dan entah kapan akan maju.Akibatnya gas metana (CH4) yang dihasilkan dari tumpukan sampah hanya dapat dibiarkan saja mengapung keudara tanpa bisa dimanfaatkan.
Gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan di TPA-TPA pun tidak hanya berasal dari penumpukan sampah-sampah saja.Tetapi berasala juga dari pembakaran-pembakaran sampah plastik yang di lakukan oleh pemulung.Para pemulung ini membakar sampah plastik untuk lebih memudahkan dalam memilih sampah-sampah yang tidak bisa dibakar seperti besi.Padahal dengan pembakaran ini akan sangat merugikan terutama bagi kesehatan masyarakat disekitar tempat pembakaran.Besarnya gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran tentu saja akan semakin meningkatkan temperatur di permukaan bumi ini.selain itu abu dari sisa pembakaran sampah akan menimbulkan gangguan pernafasan pada masyarakat sekitar.
Menurut Sumaiku selain menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar, pembakaran sampah akan menghasilkan senyawa yang disebut dioksin.Dioksin adalah istilah yang umum dipakai untuk salah satu keluarga bahan kimia beracun yang mempunyai struktur kimia yang mirip serta mekanisma peracunan yang sama.Keluarga bahan kimia beracun ini termasuk (a) Tujuh Polychlorinated Dibenzo Dioxins (PCDD); (b) Duabelas Polychlorinated Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Duabelas Polychlorinated Biphenyls (PCB).Racun udara dioksin akan berbahaya pada gangguan fungsi daya tahan tubuh, kanker, perubahan hormon, dan pertumbuhan yang abnormal.Dengan demikian pengurangan sampah dengan pembakaran lebih baik dihindari
Ada beberapa cara pengurangan sampah yang lebih baik dari pembakaran yaitu seperti yang diterangkan dalam web wahli.Ada empat prinsip yang dapat digunakan dalam menangani maslah sampah ini.Ke empat prinsip tersebut lebih dikenal dengan nama 4R yang meliputi:
Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
Sedangkan menurut Syahputra pola yang dapat dipakai dalam penanggulangan sampah meliputi Reduce, Reuse, dan Recycle, dan Composting(3RC) yang merupakan dasar dari penanganan sampah secara terpadu.Reduce(mengurangi sampah) atau disebut juga precycling merupakan langkah pertama untuk mencegah penimbunan sampah.
Reuse (menggunakan kembali) berarti menghemat dan mengurangi sampah dengan cara menggunakan kembali barang-barang yang telah dipakai.Apa saja barang yang masih bisa digunakan, seperti kertas-kertas berwarna-warni dari majalah bekas dapat dimanfaatkan untuk bungkus kado yang menarik.Menggunakan kembali barang bekas adalah wujud cinta lingkungan, bukan berarti menghina.
Recycle (mendaur ulang) juga sering disebut mendapatkan kembali sumberdaya (resource recovery), khususnya untuk sumberdaya alami. Mendaur ulang diartikan mengubah sampah menjadi produk baru, khususnya untuk barang-barang yang tidak dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama, misalnya kertas, alumunium, gelas dan plastik. Langkah utama dari mendaur ulang ialah memisahkar sampah yang sejenis dalam satu kelompok.
Composting merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman. Di Jakarta, pembuatan kompos dilakukan dengan menggunakan sampah organik
Tentunya cari ini akan lebih baik digunakan dari pada dengan cara pembakaran.Karena selain mengurangi efek pemanasan global dengan mengurangi volume gas karbondioksida (CO2 ) yang dihasilkan, cara ini tidak mempunyai efek samping baik bagi masyarakat ataupun lingkungan.Seperti kata pepatah pencegahan penyakit akan lebih baik dari pada mengobatinya. Kata bijak ini juga bisa digunakan dalam strategi penanganan sampah yakni mencegah terbentuknya sampah lebih baik dari pada mengolah/memusnakan sampah.Karena bagaimanapun mengolah/ memusnahkan sampah pasti akan menghasilkan jenis sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya dari sampah yang dimusnakan.Jadi mari mulai sekarang kita bebenah diri untuk mengurangi hal-hal yang bisa membentuk sampah.