Kata limbah sering dikaitkan dengan sesuatu yang kotor dan menjijikan. Keberadaannya dalam lingkungan dapat mengganggu dalam hal keindahan, kenyamanan, maupun kesehatan kita. Limbah menjadi sumber pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, limbah perlu mendapat penanganan semaksimal mungkin sebelum menimbulkan kerugian-kerugian bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi sering kita buang dengan cuma-cuma seperti tube pasta gigi, botol shampo, kaleng makanan, botol minuman,ban bekas, dan sebagainya. Padahal, di mata orang yang cerdas barang-barang tersebut masih mempunyai nilai manfaat dan nilai ekonomis. Untuk lebih jelasnya mari kita cermati isi cerita berikut.
Ada seorang bapak-bapak yang berprofesi sebagai pengrajin tas anyam dari daun pandan. Seiring bertambahnya hari, daun pandan semakin sulit untuk didapatkan. Melihat kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, akhirnya orang tersebut mencari akal untuk mengatasi persediaan bahan baku. Ketika orang tersebut melihat tube pasta gigi di tempat sampah, ia mulai berfikir daripada terbuang sia-sia alangkah baiknya jika tube-tube pasta gigi tersebut ia manfaatkan kembali menjadi sesuatu yang lebih berguna. Ia pun mendapat ide, tube-tube tersebut akan ia gunakan sebagai pengganti daun pandan yang sering dipakai untuk membuat tas anyam. Tube-tube tersebut kemudian digunting memanjang dan disambung dengan potongan-potongan yang lain. Setelah itu, rangkaian-rangkaian tersebut dianyam menjadi tas yang cantik dengan corak dan warna yang berbeda-beda. Tas-tas tersebut ia jual ke pasar-pasar dalam maupun luar kota. Hasilnya ia sekarang dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi.
Dari cerita diatas kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa limbah tidak selamanya identik dengan sesuatu yang kotor, justru di tangan orang yang cerdas, limbah tersebut dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna dan menghasilkan uang. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan ban bekas sebagai bak sampah dan alas sepatu. Memanfaatkan kain perca untuk dibuat baju boneka, keset, dan aksesoris.
Barang-barang bekas di rumah dapat kita gunakan kembali setelah melalui proses pembersihan dan peningkatan nilai guna, misalnya kaleng susu maupun kaleng makanan. Kaleng-kaleng tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai tempat bumbu dapur, tempat mainan anak, maupun pot tanaman. Pemanfaatan kembali barang-barang bekas tersebut setidaknya dapat menghemat pengeluaran belanja dan dapat menambah daya kreatifitas khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga. Memanfaatkan kaleng menjadi pot tanaman pun merupakan hal yang mudah. Bayangkan saja jika kita sudah mengumpulkan 30 kaleng, berarti kita sudah menanam 30 tanaman-tanaman cantik yang nantinya akan menghiasi taman rumah.
Kardus-kardus bekas pun tidak mau kalah. Kardus mie instan maupun kardus-kardus lainnya dapat dimanfaatkan sebagai rak buku dan rak koran. Agar terlihat indah, kardus-kardus tersebut disampuli dahulu dengan kertas kado dan pernak-pernik lainnya. Kalau sudah selesai, tinggal dipajang di ruang tamu. Bila dibandingkan dengan bentuk semula, bentuk yang sekarang lebih mempunyai nilai manfaat bahkan dapat menjadi peluang untuk membuka usaha. Seandainya semua orang di dunia sadar dan mau mengolah limbah dengan baik, tentu bumi kita akan menjadi bersih tanpa sampah-sampah yang berserakan dan tertimbun dalam tanah. Hidup kita pun menjadi nyaman dan sehat. Apakah Anda terinspirasi untuk mencobanya?. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar