Untuk memanfaatkan barang-barang bekas yang ada dirumah mungkin hal yang tidak mudah, karena membutuhkan kreatifitas yang lebih untuk menggunakan barang-barang yang tidak terpakai untuk digunakan kembali. Karena butuh kreatifitas juga harus ada waktu senggang untuk mengolah atau juga membuat barang-barang tersebut menjadi berguna kembali.
Saya sebenarnya cukup sepet melihat pemandangan di dalam rumah yang tampak tidak rapi. Maklum karena memang banyak teman-teman yang menggunakan rumah untuk berkumpul, tapi bagaimana caranya membuat nyaman dilihat dan ditempati.
Setelah beberapa bulan tinggal dirumah yang kecil ini cukup membuat saya kewalahan untuk mengurusnya, tetapi mungkin ini pelajaran nantinya kalau tidak menggunakan pembantu di rumah. Dari sini melihat tumpukan koran-koran yang semakin lama semakin membukit dan nggak enak diliat, apalagi merusak estetika pemandangan diruang tamu. Koran mau dibakar sayang, kan bisa di daur ulang. Walaupun sebagian kecil saya gunakan untuk membakar sampah rumah tangga. Tapi sebagian besar yang sudah saya ikat-ikat siap diangkat tetap mengurangi estetisnya ruang tamu.
Disamping itu ada sebuah ide untuk membuat kertas-kertas itu menjadi kursi? kata Ojan danYustan, mungkin hal yang menarik tapi karena saya pikir-pikir lagi nanti malah kempes dan ujung-ujungnya kebuang mending disimpen aja dulu sampai dijual. Kemudian saya teringat salah satu bahan baku rencana membuat kursi dari gumpalan-gumpalan kertas yang dibungkus dari sisa-sisa backdrop printing digital yang tersedia melimpah dikampus bekas event, pun menjadi terbengkalai dibelakang rumah. Daripada mangkrak mending saya jadikan sejenis kerai, ataupun penutup dibelakang rumah. Dengan maksud mengurangi percikan air, ataupun panas dibelakang rumah.
Bukan hanya sisa backdrop printing digital yang sudah saya pasang, tapi pipa-pipa besi yang merupakan kerangka lemari lipat itu masih saya simpan dan memang sudah terpikir untuk menjadikannya rak sepatu. Tapi sudah lama terpikir, belum ada waktu yang tepat untuk menggarapnya karena saya butuh Ikrar untuk tali temali menggunakan tali rafia/rumput jepang. Yang tentu saja saya sudah lupa untuk mengikat pipa-pipa itu bagaimana caranya.
Setelah mendapatkan waktu yang tepat, Ikrar saya ajak untuk membuatnya. Dia pun mau dan tidak banyak waktu yang dibutuhkan membuat itu. Hanya sekitar 20 menit saja sebuah rak sepatu yang berasal dari pipa-pipa bekas rangka lemari lipat itu jadi. Lumayan cukup untuk 4 pasang sepatu. Dan itu pun masih ada sisa yang cukup untuk membuat satu rak lagi dengan ukuran yang sama.
Mungkin kalau teman-teman membutuhkan sesuatu bisa mencari-cari dulu apa yang bisa dimanfaatkan dari barang-barang yang tidak terpakai dirumah. Siapa tahu masih bisa dimanfaatkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar