Selasa, 10 Januari 2012

solusi menggunakan barang bekas

Hiasan Dinding Percantik Tembok Rumah

Hiasan Dinding Percantik Tembok Rumah
Memajang hiasan dinding bukan sekedar memalu paku ke dinding dan menggantung hiasan berbingkai. Agar tampil elegan, perlu tengok kanan-kiri lebih dulu, sebelum “memarkirkan” hiasan dinding ke tembok rumah.
Fungsi hiasan dinding sangat beragam. Utamanya tentu saja fungsi estetika. Sebuah lukisan, misalnya, dapat memberi nuansa baru atau berbeda bagi sebuah ruangan dengan biaya relatif murah (bandingkan dengan mengganti perabot!).
Hiasan dinding juga bisa digunakan sebagai solusi desain dalam menata ruangan. Misalnya, untuk mengurangi kesan kosong dan “dalam” pada tembok yang tingginya di atas 3 meter—masalah ini biasanya muncul pada rumah yang menggunakan void—bisa dipasang hiasan dinding berbentuk panjang atau beberapa hiasan dinding yang dipasang berbaris secara vertikal. Hiasan dinding juga bisa “mengakali” (baca: menutupi) cat dinding yang mulai mengelupas atau bagian dinding yang bermasalah, jika belum punya anggaran untuk pengecatan ulang.
Di mana Memajangnya?
Semua ruang dalam rumah bisa disemarakkan dengan hiasan dinding. Mulai dari ruang tamu, hingga kamar mandi. Tentunya untuk masing-masing ruang harus dipilih hiasan dinding yang sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Ingat juga untuk menyelaraskan hiasan dinding dengan tone warna/gaya interior yang digunakan pada ruangan.
Tidak semua benda bisa dipajang di ruang-ruang tertentu. Misalnya di dapur, sebaiknya tidak memajang selendang dari Tana Toraja. Bukan apa-apa, lengas dan uap yang dihasilkan dari aktivitas memasak bisa merusak selendang tadi. Demikian juga untuk kamar mandi. Sebaiknya untuk ruangan–ruangan ini dipilih hiasan yang mudah dibersihkan dan tahan kondisi lembab.
Apa yang Dipajang?
Jangan kecil hati jika tak mampu membeli reproduksi lukisan Picasso yang harganya selangit. Masih banyak benda menarik lain yang bisa dijadikan hiasan dinding. Survei membuktikan—meniru ucapan Sonny Tulung—foto adalah benda kedua yang banyak dijadikan hiasan dinding setelah lukisan. Hiasan dinding dari foto bahkan bisa dijadikan “bahan berbual” jika tiba-tiba kehabisan kata-kata saat mengobrol dengan tamu. Kalimat seperti “yang di ujung itu foto anak sulung saya. Dia sekarang lagi kuliah di IPB…,” bisa berlanjut menjadi percakapan yang panjang dan seru.
Atau apabila senang mengumpulkan kalender dengan foto-foto indah, juga bisadigunting kemudian dipasangkan pigura. Ingin mengenang ibu atau nenek yang jago menyulam atau membuat kristik? Bingkai saja salah satu hasil karya mereka—bisa taplak atau sapu tangan—dan pajang di ruang tamu.
Koleksi yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun—gantungan kunci misalnya—juga bisa dimanfaatkan sebagai hiasan dinding. Untuk keperluan ini, pilih pigura yang “agak dalam” (biasanya digunakan untuk lukisan dari kerang). Selain mempercantik ruangan, dengan cara ini koleksi Anda tak berserakan dan bebas dari debu.
Pendek kata, banyak benda yang bisa dimanfaatkan sebagai hiasan dinding. Bahkan bisa memajang lukisan karya anak. Si kecil pasti senang.
Pigura
Jangan sepelekan pigura. Benda yang satu ini mempengaruhi penampilan hiasan yang akan dipajang. Jika salah pilih, lukisan sekelas Monalisa pun akan kehilangan daya tarik. Sebaliknya, poster yang biasa-biasa saja bisa terlihat mahal dan berkelas dengan pigura yang tepat.
Pilihan pigura ini harus menimbang jenis karya seni yang akan dibingkainya. Sebagai ilustrasi, lukisan kaligrafi Jepang tentunya tidak sesuai dengan pigura berwarna emas yang penuh ukiran. Pigura sederhana berwarna hitam atau coklat akan lebih pas.
Selain itu, pilihan pigura berkait erat dengan tema interior ruangan atau rumah secara keseluruhan. Tentu tak sedap dipandang mata jika di dalam ruangan berinterior modern dan full warna-warni ceria, dipajang lukisan dengan pigura kayu antik.
Ketinggian
Banyak orang cenderung menggantung hiasan dinding setinggi mungkin. Padahal, posisi ideal adalah setinggi pandangan mata rata-rata orang dewasa (± 1,5 - 1,7 m dari permukaan lantai).
Sebagai tambahan, jika menggantung hiasan tepat di atas sofa atau furnitur lain, sebaiknya pilih hiasan yang lebarnya ± 2/3 dari lebar sofa. Jangan lupa, beri jarak sekitar 25-30 cm dari furnitur.
Komposisi
Agar “tertangkap” oleh mata, hiasan dinding sebaiknya cukup besar bila dibandingkan dengan luas dinding tempatnya tergantung. Maka, jika hiasan dinding berukuran mungil, lebih baik jika memajangnya dalam bentuk grup, ketimbang satu-satu menyebar di seluruh dinding ruangan.
Pajangan yang ditata dalam bentuk grup biasanya memiliki kesamaan tema. Entah jenis hiasan, ukuran, warna, atau piguranya. Untuk peletakan, jangan memasang hiasan-hiasan tadi terlalu dekat, karena menimbulkan kesan berantakan. Jangan pula menggantung terlalu jauh, karena akan hilang kesan kesatuannya.
Secara umum, ada dua macam tatanan secara grup untuk hiasan dinding.
1. Simetris
Biasa dipakai untuk ruangan berinterior formal. Simetri bisa diperoleh dari cara peletakan yang seimbang antara kiri-kanan atau atas-bawah. Bisa juga dari kesamaan tema, ukuran, atau warna.
2. Asimetris
Di sini, kesamaan tak terlalu dipentingkan. Sebaliknya, ukuran atau jenis benda yang dipajang bisa berbeda. Namun agar tak terlihat asal tabrak, “keseimbangan secara pengelihatan” tetap harus diperhatikan agar tetap indah dipandang.
3. Perawatan
Hiasan dinding perlu perawatan agar tahan lama. Untuk pigura kayu, gunakan pembersih khusus kayu dan kain lap lembut. Sementara untuk pigura logam warna emas atau perak, gunakan pembersih kaca. Setiap 3 - 5 tahun sekali, lap kaca sebelah dalam dari pigura.
Trik Khusus Memajang Hiasan Dinding
Untuk menghindari dinding “bopeng” akibat salah paku, coba trik berikut.
1. Ukur luas dinding yang akan digantungi hiasan.
2. Hamparkan kertas koran di lantai, seluas dinding yang sudah Anda ukur.
3. Letakkan dan atur hiasan dinding di lembaran koran sampai Anda menemukan komposisi yang dirasa tepat.
4. Tandai lokasi hiasan dinding (sekaligus lokasi pakunya) dengan spidol.
5. Tempelkan lembaran koran tadi pada dinding dengan isolasi khusus yang tidak membuat cat mengelupas.
6. Pasang paku di tempat yang sudah ditandai tadi.
Mata biasanya lebih “tertambat” pada komposisi berjumlah ganjil atau tatanan selain persegi empat yang sudah sangat “biasa”. Karena itu cobalah mengatur sejumlah hiasan dinding dalam bentuk segitiga atau lingkaran.
Tempatkan hiasan yang terlihat lebih “berat” di bawah hiasan yang berkesan “ringan”. Demikian juga, letakkan hiasan berwarna gelap di bawah hiasan berwarna terang.

memanfaatkan kembali barang bekas

Kata limbah sering dikaitkan dengan sesuatu yang kotor dan menjijikan. Keberadaannya dalam lingkungan dapat mengganggu dalam hal keindahan, kenyamanan, maupun kesehatan kita. Limbah menjadi sumber pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, limbah perlu mendapat penanganan semaksimal mungkin sebelum menimbulkan kerugian-kerugian bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi sering kita buang dengan cuma-cuma seperti tube pasta gigi, botol shampo, kaleng makanan, botol minuman,ban bekas, dan sebagainya. Padahal, di mata orang yang cerdas barang-barang tersebut masih mempunyai nilai manfaat dan nilai ekonomis. Untuk lebih jelasnya mari kita cermati isi cerita berikut.
Ada seorang bapak-bapak yang berprofesi sebagai pengrajin tas anyam dari daun pandan. Seiring bertambahnya hari, daun pandan semakin sulit untuk didapatkan. Melihat kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, akhirnya orang tersebut mencari akal untuk mengatasi persediaan bahan baku. Ketika orang tersebut melihat tube pasta gigi di tempat sampah, ia mulai berfikir daripada terbuang sia-sia alangkah baiknya jika tube-tube pasta gigi tersebut ia manfaatkan kembali menjadi sesuatu yang lebih berguna. Ia pun mendapat ide, tube-tube tersebut akan ia gunakan sebagai pengganti daun pandan yang sering dipakai untuk membuat tas anyam. Tube-tube tersebut kemudian digunting memanjang dan disambung dengan potongan-potongan yang lain. Setelah itu, rangkaian-rangkaian tersebut dianyam menjadi tas yang cantik dengan corak dan warna yang berbeda-beda. Tas-tas tersebut ia jual ke pasar-pasar dalam maupun luar kota. Hasilnya ia sekarang dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi.
Dari cerita diatas kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa limbah tidak selamanya identik dengan sesuatu yang kotor, justru di tangan orang yang cerdas, limbah tersebut dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna dan menghasilkan uang. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan ban bekas sebagai bak sampah dan alas sepatu. Memanfaatkan kain perca untuk dibuat baju boneka, keset, dan aksesoris.
Barang-barang bekas di rumah dapat kita gunakan kembali setelah melalui proses pembersihan dan peningkatan nilai guna, misalnya kaleng susu maupun kaleng makanan. Kaleng-kaleng tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai tempat bumbu dapur, tempat mainan anak, maupun pot tanaman. Pemanfaatan kembali barang-barang bekas tersebut setidaknya dapat menghemat pengeluaran belanja dan dapat menambah daya kreatifitas khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga. Memanfaatkan kaleng menjadi pot tanaman pun merupakan hal yang mudah. Bayangkan saja jika kita sudah mengumpulkan 30 kaleng, berarti kita sudah menanam 30 tanaman-tanaman cantik yang nantinya akan menghiasi taman rumah.
Kardus-kardus bekas pun tidak mau kalah. Kardus mie instan maupun kardus-kardus lainnya dapat dimanfaatkan sebagai rak buku dan rak koran. Agar terlihat indah, kardus-kardus tersebut disampuli dahulu dengan kertas kado dan pernak-pernik lainnya. Kalau sudah selesai, tinggal dipajang di ruang tamu. Bila dibandingkan dengan bentuk semula, bentuk yang sekarang lebih mempunyai nilai manfaat bahkan dapat menjadi peluang untuk membuka usaha. Seandainya semua orang di dunia sadar dan mau mengolah limbah dengan baik, tentu bumi kita akan menjadi bersih tanpa sampah-sampah yang berserakan dan tertimbun dalam tanah. Hidup kita pun menjadi nyaman dan sehat. Apakah Anda terinspirasi untuk mencobanya?. Selamat mencoba.
Beberapa siswa SD Alam Al Fath sedang menggambari  ember bekas cat.(F:Kholistiono)
Beberapa siswa SD Alam Al Fath sedang menggambari ember bekas cat.(F:Kholistiono)
JAMBI 
– Barang-barang bekas jika dimanfaatkan dan diolah dengan sentuhan kreasi, akan menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna serta manfaat bagi orang banyak serta memiliki nilai seni tinggi.

Hal inilah yang dilakukan SD Alam Al Fath, yang mengajarkan kepada siswanya untuk memanfaatkan barang-barang bekas, seperti kertas koran, botol air mineral, kardus ataupun ember bekas cat.

Seperti yang dilakukan kemarin (20/4), tampak beberapa siswa, dengan santai melukis puluhan ember bekas cat tembok, dengan polesan cat warna-warni, sehingga ember yang semula kurang  menarik, kini menjadi benda yang memiliki nilai guna dan seni yang tinggi. Beragam gambar, mulai dari gambar ikan, gambar pohon, gambar kartun, gambar rumah ataupun gambar orang, menghiasi puluhan ember bekas, sehingga menambah menarik untuk dijadikan tempat sesuatu. Proses pengecatannya ember tersebut, semua dilakukan oleh siswa, dengan bimbingan dari guru.

Dengan memakai seragam bebas, puluhan siswa tersebut menuangkan ide dan kreatifitasnya melukis, pada ember bekas cat tersebut. Bahkan, dalam waktu yang relatif cepat, puluhan siswa itersebut mampu menyelesaikan, ember-ember bekas yang telah dipersiapkan.“Untuk desain gambarnya, memang ada beberapa yang dibuatkan guru, namun, untuk pengerjaannya yaitu pengecatan, semuanya dilakukan oleh siswa, kita hanya mengarahkan saja,”  ungkap Fenti Resmiati, kepala SD Alam Al Fath kepada Posmetro Jambi ketika ditemui disela-sela kegiatan kemarin.

Menurutnya, kegiatan tersebut mengajarkan kepada siswa, agar memiliki kreatifitas dalam memanfaatkan barang bekas, yang selama ini banyak tersedia dan seringkali hanya dibuang ke tempat sampah. Dengan adanya kegiatan tersebut, dirinya berharap, siswa mampu menjadikan barang-barang yang dianggap tidak ada gunanya, bisa diolah mejadi sesuatu yang menarik dan bisa dimanfaatkan oleh orang banyak. Selain itu, menurut Fenti, dengan adanya hal tersebut, siswa dilatih untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan sejak dini, sehingga lingkungan dapat terjaga dari tumpukan barang bekas yang bisa merusak kesehatan.

Ia katakan, materi seperti ini, sangat penting diberikan kepada siswa, karena bisa menumbuhkan kreatifitas siswa dan bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan. Dirinya yakin, jika kegiatan seperti ini ditanamkan sejak dini, siswa akan menjadi generasi yang kreatif, memiliki nilai sosial yang tinggi, dan mampu menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana. “Mudah-mudahan, dengan adanya pembelajaran-pembelajaran seperti ini, bisa memacu siswa untuk peduli terhadap lingkungan dan mau berfikir untuk mencari solusi mengenai pemanfaatan barang bekas

memanfaatkan barang bekas untuk dijual kembali

Rasanya sudah lama tidak mengupdate blog  ini. Beberapa hari yang lalu rumah lagi repot banget, ada hajatan. Alhamdulillah masku sudah menemukan jodohnya dan menikah. Senangnya,,, sekarang saya yang giliran ketar-ketir, siapa jodoh saya. :cry: Acara nikahan itu repot banget ya, banyak sekali acara dan apa-apa yang harus dipersiapkan. Padahal yang penting adalah akad nikahnya. Tak apalah, namanya juga sekali dalam seumur hidup, jadi ingin dibuat berkesan dan istimewa.
Kali ini blog ini akan saya update dengan photo saja. Kemarin saat mengantarkan si mbak membeli keperluan di atas. Menunggu sambil melihat kerumunan orang. Kalau kamu orang Blitar atau pernah lewat jalan anggrek, di pinggir jalan sebelah selatan, pertigaan dengan jalan melati akan menemukan orang jualan di pinggir jalan seperti photo di bawah ini.
orang-orang lagi lihat barang bekas yang dijual
Orang-orang lagi lihat barang bekas yang dijual
Bermacam-macam brang bekas yang dijual.
Bermacam-macam barang bekas yang dijual.
Mungkin inilah potret miniatur Indonesia. Barang bekas pun masih memiliki nilai jual. Saking kreatifnya atau tuntutan ekonomi? Yang jelas orang menjual itu karena memiliki nilai jual dan atau ada permintaan. Tidak semua yang bekas itu tidak berarti apa-apa. Ada yang masih bisa dimanfaatkan
Waktu itu saya tidak mengadakan wawancara (eea, kayak wartawan saja). Saya hanya melakukan pengamatan. Barang yang dijual adalah barang-barang bekas. Ada peralatan dapur seperti; blender, magic jer. Ada pakaian bekas, jam tangan bekas, tape, hape bekas. Pokoknya semua barang bekas, bahkan yang menurut pengamatan saya tak ada fungsinya sama sekali di jual, misalnya dalamannya radio.
Sebenarnya di kota Blitar sendiri ada pasar loak yang memang disediakan untuk para penjual barang-barang bekas, letaknya di dekat pasar templek. Tapi kenapa di pusat kota ini masih ada pedagang barang bekas (loak) yang berjualan di trotoar jalan. Dari apa yang saya lihat, yang ramai dilihat dan dicari adalah hape bekas, dalam kondisi bisa dipakai dan cuma hape saja tanpa kardusnya atau chargernya. Kebanyakan anak-anak muda. Mungkin cari barang yang bermerk tapi bekas dan masih bisa dipakai, kan harganya murah.
Masih ingat saya, beberapa tahun yang lalu banyak sekali yang menjual pakaian bekas dari luar negeri, yang dikenal dengan pakaian impor. Sekarang saya masih bisa menjumpai, walau sudah berkurang karena dilarang pemerintah. Saya tak mengerti mengapa kita senang sekali dengan barang bekas, dari kereta bekas dari jepang yang di sana tidak layak pakai, atau mungkin monitor komputer yang banyak warnet pakai itu juga terlihat bekas. Orang Indonesia itu kreatif, bisa memanfaatkan barang bekas menjadi layak pakai, atau memang tak mampu

Membuat Alat Musik Perkusi Dari Barang Bekas

ebenarnya semua benda bisa dijadikan alat musik. Macam-macam alat perkusi barang bekas ini antara lain berasal dari peralatan rumah tangga seperti panci, wajan, gelas, galon air minum, maupun ember plastik. Tidak hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan bangunan seperti kaleng bekas cat rumah, paralon atau drum bekas aspal jalan. Perkusi dari barang bekas ini pada umumnya dari peralatan rumah tangga. Karena merupakan barang bekas, berarti yang digunakan adalah peralatan yang sudah pernah terpakai dan sudah berubah fungsi. Tapi tidak semua perkusi barang bekas ini kondisinya rusak. Untuk menyetel nada perkusi barang bekas ini juga unik. Biasanya alat perkusi barang bekas ini diberi tambahan seperti tempelan lakban di sekeliling peralatan agar nada yang terbentuk lebih nyaring. Atau untuk memukul peralatan perkusi barang bekas digunakan alat tambahan lain seperti stik atau tongkat.






Uniknya lagi, untuk mendapatkan nada atau suara perkusi barang bekas yang menarik dan bagus, membutuhkan waktu yang tidak sebentar juga keahlian khusus dalam membuatnya. Salah satu cara menyetel nada perkusi barang bekas yaitu dengan menempelkan lakban, kemudian diatur nada yang akan dihasilkan.

Perkusi barang bekas ini mempunyai banyak manfaat dan berguna antara lain:

* Ramah lingkungan

Memakai perkusi dari barang bekas berarti ikut membantu menjaga kelestarian lingkunga dengan menggunakan daur ulang peralatan yang tidak terpakai lagi.

* Mengurangi sampah anorganik

Pemakaian peralatan seperti botol plastik dan kaleng bekas sebagai perkusi barang bekas dapat membantu mengurangi banyaknya sampah anorganik yang tidak dapat diurai.

Kini mulai banyak kelompok pemusik pemula yang menggunakan perkusi barang bekas sebagai alat musiknya. Beberapa diantaranya bahkan sudah mulai dikenal dalam masyarakat. Salah satunya adalah Tataloe Perkusi yang mulai merambah ranah musik Indonesia dengan perkusi barang bekasnya.

PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA PENDIDIKAN

Di sekitar kita banyak sekali terdapat barang-barang bekas yang tidak terpakai. Namun barang itu masih dapat kita gunakan lagi, diantaranya kita ubah fungsi barang bekas itu sebagai alat peraga/media pembelajaran.

Barang apa saja yang dapat kita manfaatkan? Yuk sama-sama kita cari.
1. Kardus bekas susu  
Dapat kita ubah menjadi kartu suku kata. Caranya kita potong-potong kardus bekas susu tersebut kemudian kita tulisi dengan kata atau juga suku kata. Tulislah dengan krayon warna-warni sehingga menarik. Dapat pula ditambahkan dengan gambar.
Pembelajarannya:
a. Kartu kata: mencari padanan kata yang sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis.
b. Kartu suku kata: mengelompokkan suku kata awal atau akhir yang sama.

2. Kardus bekas Mi Instan



Dapat digunakan untuk mengenalkan konsep kasar halus pada anak. Caranya potonglah kardus mi instan, bentuklah seperti boneka, bagilah menjadi beberapa bagian. Sobek bagian kardus yang halus sehingga nampak bagian yang kasar. Namun jangan di robek semua. Sisakan juga bagian yang halus.
Pembelajarannya: anak dapat meraba permukaan kardus tadi dan mengenal konsep kasar-halus.

3. Sedotan plastik
Dapat kita gunakan sebagai alat untuk membuat lukisan tiup. Teteskan tinta/pewarna pada kertas gambar kemudian tiup dengan sedotan. Maka akan terbentuk lukisan abstrak yang cantik. Sedotan dapat pula digunakan sebagai media menganyam.

4. Gelas bekas minuman seperti ale-ale atau semacamnya.
Anak-anak biasanya gemar mengkonsumsi minuman seperti ale-ale dan sejenisnya. Bekal gelasnya dapat kita gunakan untuk:  


a. Tirai penghias jendela: potong gelas bekas minuman ale-ale sehingga terbentuk lembaran. Sisakan ring bagian atas dan bawahnya. Lembaran tadi kita lipat menjadi dua, satukan dengan staples kemudian gambari dengan bentuk yang kita suka. Misalnya ikan, bunga atau buah-buahan. Bisa juga alpabet. Lubangi dengan evaporator, kemudian rangkai dengan benang. Rangkaian tersebut dapat digunakan untuk menghias jendela.


b. Ring bekas gelas bagian atas dapat kita gunakan dalam permainan fisik motorik kasar yang dipadu dengan berhitung. Sebelumnya rapikan dulu ring yang telah kita gunting. Kemudian siapkan tiang kecil dari kayu atau bambu. Usahakan tiang dapat berdiri. Berilah angka pada tiang tersebut.
Pembelajarannya: suruh anak menghitung ring bekas gelas dengan melemparkannya pada tiang pancang yang telah disiapkan.



c. Bagian bawahan gelas yang telah di potong kita tulisi denganhuruf atau angka. Tulislah dengan spidol permanen agar tulisannya tidak hilang.
Pembelajarannya: dapat digunakan untuk membuat kata-kata dengan menyusun huruf demi huruf.
 
d. Di buat berbagai macam permainan seperti teropong, telpon-telponan, dan lain-lain.



5. Kalender atau majalah bekas.
Dapat digunakan untuk meronce. Caranya potong-potong kertas majalah atau kalender dengan bentuk segitiga misalnya dengan ukuran 3 cm dengan tinggi 10 cm. ukuran bisa sesuai selera. Gulung kertas guntingan dengan alas segitiga terlebih dahulu. Kemudian lem bagian atasnya. Dalam membuat gulungan sisakan lubang untuk tempat memasukkan benang.

6. Botol bekas sampoo atau minyak angin atau minyak wangi.
Dapat kita dandani untuk dibentuk sebagai boneka. Botol-botol ini dapat digunakan untuk mengenalkan berbagai aroma/macam-macam bau kepada anak.

7. Kulit kerang
Cat dengan warna-wari menarik atau dapat juga dibiarkan tetap alami. Kulit kerang dapat digunakan untuk mengelompokkan benda-benda berdasarkan ukuran, warna , menyortir ataupun berhitung.

8. Biji-bijian
Tempatkan biji-bijian ini pada suatu kantong kain. Anakdapat melemparkan biji-bijian ini seperti melempar dan menangkap bola. Selain itu biji-bijian yang dicampur dapat digunakan untuk pembelajaran tentang klasifikasi/menyortir. Suruh anak menyortir biji-bijian berdasarkan bentuknya. Anak senang sekali melakukannya. Dapat juga dimasukkan ke dalam botol bekas aqua, lalu goyangkan. jadilah dia marakas. anak-anak senang bernyanyi dengan iringan marakas buatan sendiri.

9. Sisir dan sikat bekas
Dapat digunakan untuk melukis dengan cara memercik. Siapkan pewarna cair. Ambil suatu bentuk yang unik, misal daun ketela, daun waru atau dapat juga kertas yang telah digunting sebagai model. Letakkan bentuk tadi pada kertas gambar kemudian ambillah sisir bekas. Letakkan di atas gambar. Ambil peawrna dengan sikat bekas kemudian sikatkan pada sisir. Maka tinta akan memercik pada buku gambar. Angkatlah obyek yang diletakkan pada buku gambar. Akan tampak pola yang indah.

10. Piring ucapan selamat makan dari kertas
Gambari dengan karakter orang, misalnya gambar wajah ayah, ibu dan anak. Pasangi belakang piring dengan stik es krim yang direkatkan dengan selotip. Jadilah wajah. Alat ini dapat digunakan untuk bermain sandiwara ataupun penunjang dalam bercerita.

11. Kaos kaki bekas
Bentuk seperti boneka. Kaos kaki bekas dapat digunakan sebagai alat peraga saat guru bercerita.

12. Tutup botol.


Dapat dibuat menjadi alat musik kecrek. Anak-anak senang sekali bermain dengan alat musik ini.

Dan masih banyak lagi bahan limbah yang bisa di sulap menjadi alat peraga pembelajaran. Tergantung kreativitas dan kreasi guru. Selamat mencoba 

Restoran yang bergaya memanfaatkan barang Bekas Industri

Gaya hidup hijau terus dikampanyekan. Mulai dari penggunaan wadah yang ramah lingkungan hingga memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang masih bisa dipakai. Restoran Never Been Better memilih menggunakan barang bekas industri untuk perangkat rumah makannya. Terlihat unik dan bernilai seni tinggi.
DI restoran Never Been Better yang be rada dijalin Kemang Selatan, Jakarta Selatan, dari depan terlihat boks ncon dipasang di atas pallet plastik yang biasanya untuk dijadikan alas barang-barang berat. Semula kami berpikir tempat itu bukanlah restoran, tetapi semacam show room yang menyediakan barang-barang yang berkenaan dengan dunia industri.
Saat melongok Iebih dalam, berjajar beberapa meja dan kursi yang menandakan tempat itu adalah sebuah restoran.
Di dalamnya seluruh komponen menggunakan barang-barang yang reuse atau barang bekas yang dipakai lagi. Umumnya barang yang digunakan merupakan barang-barang industri. Seperti meja makannya sebagian besar terbuat dari papan bekas gulungan kabel yang diambil bagian atasnya (bulatan).
Lalu ada juga meja yang terbuat dari beton dan kala mejanya dari besi yang diletakkan di atas rel sehingga bisa digeser-gcser dengan mudah untuk menyatukan dengan meja lainnya.
Untuk mengimbangi tinggi meja, sofa panjang yang dilapisi kain biru tanpa kaki diletakkan di atas pallet plastik. Yang pasti kekuatan pallet sudah teruji untuk menahan beban barang-barang berat.
Papan peti kemasSementara itu potongan papan peti kemas dan seng beton (galvanis) juga menjadi dinding yang kokoh untuk restoran itu. Dan, di salah satu dinding yang terbuat dari papan hitam, disediakan khusus untuk anak-anak yang ingin menggambar menggunakan kapur tulis.
Dapurnya berkonsep open kitchen, dengan tiang-tiang yang berdiri tegak di atas meja. Di tempat itu tamu juga bisa makan dan mclih.it langsung proses pembuatan masakannya. Meja dapurnya terbuat dari batako. Semua dibuat alami, tidak ada cat khusus.
Yang unik lagi, lampu hiasnya terbuat dari susunan gantungan baju dari bahan kawat tebal. Sangat kreatif. Sementara itu lam* pu di depan koridor kamar mandi berasal dari beberapa jirigen air berukuran besar.
Kalau mau mencari kamar mandi, jangan harap akan menemukan petunjuk dengan tulisan toilet. Carilah petunjuk dengan kata-kata emergency room.
Di depan toilet ada wastafel yang terbuat dari drum kaleng bekas minyak dengan keran cukup besar. Anda bisa membayangkan seperti berada di pengeboran minyak.
Di dekat pintu masuk terdapat lemari hidran, yang biasanya untuk menyimpan selang hidran dimanfaatkan sebagai lemari pe-nyimpanan buku dan peralatan lainnya.
Sedangkan di bagian teras, setiap mejanya terdapat mangkuk melamin besar berwana hijau yang menyatu dengan meja, dimanfaatkan untuk menaruh keripik singkong dan keripik kentang yang dikemas plastik, sebagai camilan selagi menunggu pesanan datang.
Pemilik restoran ini sekum-pulan anak muda yang kebetulan semuanya lulusan dari Intitut Teknologi Bandung (UB). Mereka punya segudang kreativitas untuk menciptakan restoran dengan nuansa berbeda dengan tempat lainnya.
"Kami memang ingin menampilkan yang beda dari lainnya. Apalagi di daerah Kemang ini, kalau tidak dibuat beda mana bisa menarik pengunjung. Konsepnya memang memanfaatkan barang-barang bekas, tetapi jadinya lebih ke industrial, kebanyakan barangnya dari bekas proyek," ujar Alfonso, manajer operasional restoran itu.
Meski menggunakan barang-barang bekas, temyata tidak mudah juga untuk mendapatkannya. Perlu beberapa bulan untuk mengumpulkan barang. Menurut Alfonso, seharusnya awal Januari 2011 sudah dibuka, tetapi baru terealisasi pada awal Maret.
Demi kenyamanan pengunjung dalam berselancar di dunia maya, restoran dilengkapi juga dengan Wi-Fi. Anda pun tinggal membawa laptop sendiri.
Sedangkan untuk penamaan Never Been Better diartikan sebagai tidak ada tempat yang lebih baik dari restoran itu. "Semoga saja memang seperti itu ya," ujar Alfonso.
Makanan sehat
Berbicara soal makanan, konsepnya menyediakan camilan danmakanan berat yang sehat. Anda bisa memilihnya langsung di buku menu yang dibuat dengan unik.
Buku menu itu terbuat dari kain kanvas yang dibaliknya ditempeli karton tebal terpotong-potong. Buku menu bisa dilipat dengan gaya apa pun tanpa harus merusak bentuknya.
Sebagian besar menu yang dihadirkan juga merupakan menu rumahan. Ada masakan Indonesia, ada juga bergaya internasional. Konsep makanan sehat ini dihadirkan karena salah satu pemiliknya, Ashni Sastrosubroto, pernah divonis mengidap kanker darah stadium IV dan telah dinyatakan sembuh pada 2009.
"Itu sebabnya aku tidak mau sembarangan dalam menyajikan menu-mcnunya. Harus yang sehat tapi tetap enak rasanya. Seperti keripik singkong dan kentang itu bikinan sendiri," ujar Ashni yang akrab disapa Achie ini.
Untuk pemilihan menu memang menjadi urusan sang juru masak. Kami sempat mencicipi pasta agliolio. Pasta dengan bumbu ringan ini tidak enek dibandingkan dengan pasta yang berbumbu bolognaise.
Pasta ini dibumbui dengan rempah-rempah seperti basil, oregano, bay leaf, daun bawang, bawang bombay, dan minyak zaitun. Semua bumbu ditumis dan dicampur dengan spageti serta ditaburi dengan keju permesan.
Coba juga nasi goreng hijau ala Never Been Better. Ada dua versi dari nasi goreng itu. Versi pertama nasi gorengnya berwarna putih pucat dibumbui seperti nasi goreng kampung (bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, dan terasi) dan ditaburi teri medan tawar sebagai perambah rasa gurih. Arti hijau disini berarti nasi goreng sehat. Sedangkan versi kedua, nasigoreng hijau dengan campuran bumbu cabai hijau besar, jahe, daun jeruk, dan sari jeruk lemon. Warnanya agak kehijauan dan diberi taburan kacang tanah.
Coba juga makanan ringannya, antara lain bala-bala (sebutan bakwan taogc di Bandung), tempe mendoan, roti panggang, dan banana balls. Yang terakhir ini unik, pisang goreng modifikasi yang terbuat dari pisang kcpok dan dibungkus dengan adonan pancake lalu diberi isian keju, cokelat atau stawberi, dan digoreng.
Beberapa makanan yang kami sajikan memang kreasi sang juru masak, apa yang dimasak lalu dicoba. Kalau enak baru disajikan. Sebagian juga terinspirasi beberapa jajanan dari Bandung," kata Achie.
Tersedia juga masakan Indonesia antara lain nasi ayam cabai hijau, nasi dendeng jambi, lotek (seperti gado-gado), cah kangkung. Lalu ada juga es krim goreng, terbuat dari roti yang di-balurkan tepung roti. Sebelumnya roti sudah diisi dengan es krim vanila. Kemudian digoreng. Saat dimakan rasa dingin, manis dan gurih menjadi sesuatu yang beda.
Sedangkan minumannya yang segar coba saja limun timun, Minuman ini terbuat dari perasan lemon segar, ditambah dengan air gula (simple sirup) dan insan timun serta es batu.
Harga pun relatif murah untuk ukuran sebuah restotan di kawasan Kemang. Untuk sepor-si banana balls dibanderol Rp 3.500, es krim goreng Rp 17.000. Penasaran? Silakan mencoba

Peduli Lingkungan dengan Memanfaatkan Barang Bekas

Liburan sekolah bagi siswa-siswi Fastrack Funschool kali ini sangat meriah. Pasalnya, saat penerimaan raport kemarin (17/12) diadakan kegiatan performance day dengan tema "Better Nature Better Future". Menurut Maya, selaku marketing lembaga tersebut, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah media edukasi aplikatif bagi siswa-siswinya terutama kepedulian terhadap lingkungan. 


"Terdapat sekitar 170 anak didik yang mengikuti acara ini, antara lain yang masuk di program play group serta TK, mereka menunjukkan karya tangan berupa lukisan, mainan dari botol bekas dan beberapa karya lain yang terbuat dari bahan-bahan recycle," jelas Maya pada Tim Gudegnet. 

Memang, penerapan kedisiplinan dan kepedulian terhadap lingkungan perlu menjadi pondasi utama generasi penerus bangsa saat ini. Upaya pengurangan terhadap dampak pemanasan global ini menjadi komitmen Fastrack Funschool untuk memberikan pendidikan terutama soal pemanfaatan lmbah sampah. "Dengan bakat dan kemampuan yang mereka miliki, ternyata barang rongsokan bisa menjadi barang yang bernilai ekonomis," paparnya. 

Selain pameran hasil karya, pihaknya juga menyuguhkan beberapa performance yang bisa dinikmati orang tua/wali murid yang datang diacara itu. Jenis kegiatannya antara lain dancing, music performance dari angklung dan operet anak yang salah satu pesan ceritanya adalah tentang pelestarian lingkungan

Apakah Sesuatu Yang Terbuang Selalu Tidak Berharga?

Ada sebuah cerita yang menarik, kisah ini saya peroleh saat saya mengikuti sebuah seminar di Universitas Indonesia. Sebenarnya cukup banyak yang ingin saya ceritakan, tapi kalau diceritakan semua nanti saya kehabisan ide dong hehehe, jadi ceritanya bertahap saja ya. :)
Ok, sekarang saya akan memberikan sebuah pertanyaan? Apa yang terlintas dalam pikiran anda saat melihat sampah plastik, botol bekas, bungkus rokok, papan-papan bekas atau ketika melihat sebuah gedung yang dibongkar? Biasa saja atau justru langsung terbesit ide untuk melakukan sesuatu? Jika yang terbesit adalah sebuah ide, entah itu ide bisnis atau apapun, maka anda termasuk orang yang proaktif. Mungkin anda perlu mendengar pernyataan ini : Setelah ditelusur lebih jauh, ternyata banyak barang yang kita anggap bagus berasal dari sesuatu yang awalnya tidak berharga atau terbuang.
Sebagai contoh, salah satu inspirasi yang saya peroleh saat mengikuti seminar di UI, ketika salah satu pembicara dari LIPI menceritakan perjalanan dia membangun rumahnya. Unik dan menarik, itu yang saya tangkap saat mendengar kisahnya. Bagaimana tidak, ketika orang lain membeli tanah untuk membangun rumah, dia malah beli kolam. Mungkin dalam pikirannya, yang penting masih di bumi ini.
Lalu apa yang dilakukan selanjutnya, kawan kita ini ternyata terus bergerak mencari segala kebutuhan untuk rumahnya. Mulai dari papan pembungkus mobil ekspor, ubin dari gedung yang dibongkar dll. Intinya dia mengumpulkan semua bahan yang menurut dia berguna untuk membangun rumahnya. Padahal mau membangun rumah seperti apa dia sendiri tidak tahu.
Prinsip beliau, kumpulin saja semuanya, tentang cara membangunnya gimana nanti. Akhirnya dengan perlahan tapi pasti, rongsokan yang kita anggap tidak berharga tersebut menjadi rumah yang indah. Sayang saya tidak menunjukkan gambarnya (lupa tidak memintasoftfilenya). Saya kira rekan-rekan juga sering menjumpai kisah inspirasi seperti ini bukan?
Ada satu poin yang saya ambil untuk kaitannya dengan bisnis online. Hargai ide sekecil apapun, tidak perlu memikirkan ide bisnis ini akan berhasil atau tidak. Dan seperti yang dikatakan Nike, Just Do It!. Bukankan sesuatu yang besar atau yang indah lahir dari kesederhanaan itu sendiri? Bagaimana menurut anda?

Memanfaatkan Barang Bekas

Untuk memanfaatkan barang-barang bekas yang ada dirumah mungkin hal yang tidak mudah, karena membutuhkan kreatifitas yang lebih untuk menggunakan barang-barang yang tidak terpakai untuk digunakan kembali. Karena butuh kreatifitas juga harus ada waktu senggang untuk mengolah atau juga membuat barang-barang tersebut menjadi berguna kembali.
Ikrar yang ngebuat rak sepatu dengan pipa-pipa besi bekas rangka lemari lipat.
Saya sebenarnya cukup sepet melihat pemandangan di dalam rumah yang tampak tidak rapi. Maklum karena memang banyak teman-teman yang menggunakan rumah untuk berkumpul, tapi bagaimana caranya membuat nyaman dilihat dan ditempati.
Setelah beberapa bulan tinggal dirumah yang kecil ini cukup membuat saya kewalahan untuk mengurusnya, tetapi mungkin ini pelajaran nantinya kalau tidak menggunakan pembantu di rumah. Dari sini melihat tumpukan koran-koran yang semakin lama semakin membukit dan nggak enak diliat, apalagi merusak estetika pemandangan diruang tamu. Koran mau dibakar sayang, kan bisa di daur ulang. Walaupun sebagian kecil saya gunakan untuk membakar sampah rumah tangga. Tapi sebagian besar yang sudah saya ikat-ikat siap diangkat  tetap mengurangi estetisnya ruang tamu.
Disamping itu ada sebuah ide untuk membuat kertas-kertas itu menjadi kursi? kata Ojan danYustan, mungkin hal yang menarik tapi karena saya pikir-pikir lagi nanti malah kempes dan ujung-ujungnya kebuang mending disimpen aja dulu sampai dijual. Kemudian saya teringat salah satu bahan baku rencana membuat kursi dari gumpalan-gumpalan kertas yang dibungkus dari sisa-sisa backdrop printing digital yang tersedia melimpah dikampus bekas event, pun menjadi terbengkalai dibelakang rumah. Daripada mangkrak mending saya jadikan sejenis kerai, ataupun penutup dibelakang rumah. Dengan maksud mengurangi percikan air, ataupun panas dibelakang rumah.
Bukan hanya sisa backdrop printing digital yang sudah saya pasang, tapi pipa-pipa besi yang merupakan kerangka lemari lipat itu masih saya simpan dan memang sudah terpikir untuk menjadikannya rak sepatu. Tapi sudah lama terpikir, belum ada waktu yang tepat untuk menggarapnya karena saya butuh Ikrar untuk tali temali menggunakan tali rafia/rumput jepang. Yang tentu saja saya sudah lupa untuk mengikat pipa-pipa itu bagaimana caranya.
Mungkin bisa mengurangi cipratan air hujan ataupun panas, matahari tapi memang tampak tidak enak dilihat.
Setelah mendapatkan waktu yang tepat, Ikrar saya ajak untuk membuatnya. Dia pun mau dan tidak banyak waktu yang dibutuhkan membuat itu. Hanya sekitar 20 menit saja sebuah rak sepatu yang berasal dari pipa-pipa bekas rangka lemari lipat itu jadi. Lumayan cukup untuk 4 pasang sepatu. Dan itu pun masih ada sisa yang cukup untuk membuat satu rak lagi dengan ukuran yang sama.
Mungkin kalau teman-teman membutuhkan sesuatu bisa mencari-cari dulu apa yang bisa dimanfaatkan dari barang-barang yang tidak terpakai dirumah. Siapa tahu masih bisa dimanfaatkan lagi.

BARANG BEKAS BISA JADI EMAS

Terkadang kita membuang barang-barang yang sudah tidak dipakai begitu saja. Kita anggap barang-barang yang tak bermanfaat itu sebagai sampah, sehingga harus disingkirkan. Bagian-bagian barang seperti kulit, kemasan maupun penutupnya, atau apa saja yang tak berguna, kita singkirkan.

NAMUN tahukah Sobat Xpresi kalo bagi sebagian orang, barang bekas itu justru menjadi sumber insiprasi. Selain itu, terkadang barang bekas tersebut digunakan atau dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan sehari-hari. Ada lagi yang menjadikannya sebagai sumber rupiah. Ya, banyak orang yang mengumpulkan barang bekas untuk kemudian dijual dan dimanfaatkan.

Lalu bagaimana pendapat Sobat terhadap barang bekas yang sudah menjadi trend dan bisnis menjanjikan ini? Apakah lebih suka menyimpan atau membuangnya?

Elan Handayana, dari SMA Bina Bangsa Sejahtera (BBS) Bogor, mendefenisikan barang bekas sebagai sesuatu yang sudah tidak terpakai. Tak jauh berbeda dengan teman satu sekolahnya, Mega Utami Basra mendefenisikan barang bekas sebagai barang yang habis pakai.

Sepertinya, pendapat mengenai barang bekas memang satu, yaitu barang yang telah dipakai atau yang telah digunakan seseorang. Lantas, barangbarang seperti apakah yang digolongkan sebagai barang bekas? Biar tak salah prediksi, mari sebutkan satu persatu contoh barang bekas.

Elan berkomentar jika contoh barang bekas itu ya seperti alatalat yang tak bisa digunakan lagi, seperti botol-botol minuman atau plastik. “Kardus bekas sisa barang-barang rumah tangga, kardus makanan atau minuman juga masuk barang bekas,” beber Elan.

Sedangkan Mega menyebutkan jika sepatu, baju atau tas sebagai contoh dari barang yang disebut bekas. “Pokoknya yang serbabekas, sandal bekas, sepatu bekas, botol bekas,” sebutnya. “Namanya juga barang Bekas,” jelas Mega.

Nah, setidaknya kita sudah ada sedikit gambaran tentang barang bekas. Tak bisa dipungkiri juga, setiap kita juga akan meninggalkan barang bekas dari apa yang kita pakai sehari-hari. Bisa dikatakan juga, setiap rumah mempunyai barang bekas. Atau mungkin di rumah Sobat Xpresi kita ini. Jika di rumahnya ada barang bekas, apa yang mereka lakukan?

Mega memilih barang bekas itu harus dibuang, karena tak bermanfaat lagi. Tapi untuk beberapa keperluan, barang-barang itu tetap ia gunakan. “Contohnya botol minuman, kalo emang masih bagus suka gua pakai lagi. Gua bawa ke sekolah,” katanya.

Tapi tidak begitu dengan Elan. Dia akan mencoba menciptakan sesuatu yang unik dari barang bekas. “Gua sering bikin eksperimen.Tapi itu juga kalo ada tugas dari sekolah,” ujarnya.

Mungkin tak hanya Sobat Xpresi kita ini yang memanfaatkan barang bekas sebagai sumber kreativitas. Di luar sana, begitu banyak orang memutar otak untuk menyulap barang bekas menjadi suatu yang bermanfaat. Misalnya, kotak korek api yang sedikit diolah bisa menjadi sesuatu. Mungkin, juga jika kita mencoba melangkahkan kaki, di pasar-pasar tradisional begitu banyak kita temukan aneka cenderamata yang cantik. Namun, sesungguhnya kecantikan itu bermula dari barang bekas.

Menurut Elan, orang-orang yang bisa memanfaatkan barang bekas sebagai seseorang yang jenius. “Barang bekas memang bisa menghasilkan emas, kalo kita benar-benar bisa memanfaatkannya,” tutup Elan. (mg3)



Punya Nilai Jual 

MENURUT saya, memanfaatkan barang bekas adalah pekerjaan yang sangat bagus. Apalagi kalau barangnya terbilang antik, pasti nilai jualnya tinggi. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan barang bekas.

Pertama, sisi dokumentasinya. Maksudnya, menggunakan barang yang sudah pernah dipakai. Kedua, nilai harga. Artinya segi kegunaannya. Dan yang terakhir, daur ulang, yaitu sedapat mungkin kita menggunakan kembali barang bekas.

Kita juga harus kreatif mengolah barang-barang tersebut. Secara tidak langsung hal itu dapat mengasah otak kita menjadi makin berkembang. Jadi, pelajar seharusnya menggunakan barang yang tak berguna itu secara maksimal, agar tak menjadi sampah. Apalagi kalau bisa menghasilkan uang yang tinggi. (mg3)




Bunga dari Sedotan

WAH kalo bikin sesuatu dari barang bekas, gua pernah banget tuh gan. Tapi udah lama banget. Waktu gua masih di SMP kalo nggak salah. Gua bikin bunga dari bahan dasar sedotan. Kalo bunganya udah jadi, gua taro deh di botol minumen mineral bekas. Kan jadi unik tuh, hehehe. (mg2)

Trie Intan Permatasari Universitas Pakuan

Nggak Banyak Sampah

PAKAI barang-barang bekas? Suka, biasanya dipake buat tugas sekolah biar nggak banyak pengeluaran. Kan barang bekas juga bisa digunain. Kenapa harus yang baru kalau yang bekas juga masih bisa digunain?? Kita bisa manfaatin barang bekas itu agar nggak banyak sampah. (mg3)

Adinda Tsanna Sendani SMPN 18 Bogor

Bagus Juga

MENURUT gua, nyari barang-barang bekas tuh bagus juga. Soalnya secara nggak langsung kita ngebantu ngurangin sampah yang ada di dunia. Tapi, nggak semua juga sih, barang-barang tertentu aja yang gua cari, hehe. (mg3)

Anyssa Fauzyah Rahayu SMAN 9 Bogor




Survei Minimalis

TIDAK sedikit dari kita yang gemar membeli bekas sebagai pilihan untuk dibeli. Daripada beli yang “abal-abal”, lebih baik kita beli barang bekas yang dijamin keasliannya. Buat kamu yang suka membeli barang bekas, berikut tips cerdas untuk memilihnya: Tips Cerdas membeli Barang Bekas

1.Cari Info

Tentukan dulu barang yang ingin dibeli, lalu cari info tempat yang tepat untuk mendapatkan barang tersebut. Sebaiknya, tanya-tanya juga pada teman yang pernah belanja di sana, biar tahu trik dan aturan tawar menawarnya.

2.Survei Harga.

Cari tahu harga barang baru yang Anda akan beli dengan berbagai merek. Tidak lucu kan, kalau belakangan Anda baru tahu bahwa selisih barang baru dan barng bekas cuma Rp. 1000,-.

3.Dandan Minimalis

Dandanan kamu saat belanja barang bekas sudah pasti harus berbeda ketika dengan dandanan ketika akan pergi ke mall. Kalau belanja di garage sel, masih boleh dandan cakep. Tapi kalau ke pasar barang bekas, cukup pakai jeans dan kaos oblong dengan wajah tanpa make up. Rambut pun harus ditata sederhana (misalnya: untuk cewek, dikuncir kuda). Semakin keliahatan bokek, semakin bagus.(*)



1.Kalo orang Indonesia, bahasa tangan yang artinya “saya/ aku/gua” adalah dengan menunjuk dada sambil ngomong “saya/aku/gua?” di Jepang bahasa tangannya dengan menunjuk hidung pake jari telunjuk.

2.SIM untuk nyetir mobil manual dan automatic dipisah. Bagi yang punya SIM untuk mobil manual, boleh nyetir mobil automatic juga. tapi kalo kita punya SIM untuk mobil automatic, kita nggak boleh nyetir manual.

3.Kalo tissue WC udah kita pake sampe habis, di gulungan terakhirnya ada tulisan “terima kasih banyak selalu menggunakan tissue ini!”. Serasa ada orang dari perusahaan tissue itu di sebelah WC kita.

4.Di jalan tol, ada pintu tol khusus untuk yang berlangganan kartu. Jadi kalo kita punya kartu langganan ini, kita nggak perlu berhenti di pintu tol. Kita terobos aja pintu tol ini, entar beberapa saat sebelum kita nabrak penutup gerbangnya, pasti pintu nya kebuka sendiri. Cara bekerja pintu ini adalah dengan mendeteksi sensor kartu yang ditaro di dalem mobil kita. Kalo kita punya kartu ini, pintu gerbang itu akan otomatis terbuka.(*)